0 Comment
Nama Pakaian Tradisional Adat Sulawesi Tenggara (keterangan dan penjelasan)

Nama-Pakaian-Tradisional-Adat-Sulawesi-Tenggara-keterangan-dan-penjelasan

-Pakaian Adat Sulawesi tenggara-Postedby-BukanTrik-, Busana (pakaian) adat yang ada di Indonesia memiliki macam ragam dan juga memiliki ciri khas serta keunikan, karena Indonesia terdiri dari beberapa provinsi serta suku (etinis) yang menjadi actor dari sebuah peradaban yang ada di tanah nusantara tercinta.

Kali ini admin bukantrik ingin berbagi artikel seputar pakaian adat yang ada di provinsi Sulawesi tenggara Seperti provinsi Sulawesi yang lain Sulawesi tenggara juga di diami oleh beberapa suku (etnis) yang membuat sebuah peradaaban yang lebih kaya akan khasanal budaya di wilayah Sulawesi tenggara .

Pakaian adat masing masing suku di Sulawesi tenggara memiliki banyak persaaman tapi yang sedikit membedakan adalah aksesoris yang digunakan. Untuk pria biasanya terletak pada motif hiasan di dada dan penutup kepala mereka, untuk wanita biasanya terletak pada hiasan di kepala serta gelang yang dipakainya

Berikut keterangan dan penjelasan serta perbedaan antara pakaian adat yang di pakai oleh kaum perempuan dan kaum laki-laki berikut aksesoris yang menjadi pelengkap dalam berbusana

Pakaian adat kaum perempuan (wanita) Sulawesi tenggara


Busana pengantin wanita disebut : “Babu Nggawi” terdiri atas dua jenis, yaitu:
  • Babu Nggawi Lipa Hinoru merupakan jenis pakaian adat yang sejak dahulu telah dipakai oleh masyarakat Tolaki
  • Babu Nggawi Roo Mendaa merupakan salah satu jenis busana adat yang telah dikembangkan, tetapi tetap mengambil model dasar dari pakaian adat tradisional masyarakat sulawesi.

Berikut penjelasan tentang perlengkapan pakaian adat babu nggawi lipa yang di pakai oleh para pengantin wanita
  1. Babu Nggawi Lipa Hinoru :
  2. Bagian bawah memakai lipa hinoru motif tradisional Tolaki,
    Bagian atas (blus) memakai baju mbinarahi, yang tidak bersambung pada bahu / lengan (lengan terusan)
    rias sanggul / rambut yaitu : memakai perhiasan Kendari – werk (seni amas / perak Kendari), yang dapat disepuh emas atau tetap perak. Adapun rias wajah sama dengan rias wajah untuk jenis “Babu Nggawi Roo Mendaa”.
  3. Roo Mendaa
  4. Roo mendaa ini adalah rok panjang sebatas mata kaki. Rok mandaa ini tersebut dari warna, bahan baju yang sama dengan rok panjangnya diberi pleats (nempel ) pada bagian depan tengah, sedang pada bagian bawah diberi hiasan manik – manik berwarna keemasan bermotifkan khas daerah tolaki (tradisional).
  5. Perhiasan Telinga
  6. Pada telingan tergantung anting – anting panjang (terurai) yang disebut Kumenda, Toe – Tole.
  7. Perhiasan Leher
  8. PADA leher dipakai dua macam kalung yaitu eno – eno sinolo atau kalung panjang dan eno – eno renggi atau kalung pendek.
  9. Perhiasan Lengan
  10. pada kedua lengan dipasang lengan yang terdiri dari tiga macam gelar yaitu :
    a. Bolosu atau gelar besar
    b. Bolosu atau gelar berbentuk kecil – kecil
    c. Poto atau gelar yang dipakai batu – batuan / permata.
  11. Ikat pinggang atau salupi Nggolopua
  12. Salupi Nggolopua ini pada bagian tengahnya berbentuk seperti kura – kura
  13. Perhiasan Kaki
  14. Perhiasan kaki dipasang O – Langge atau gelang kaki 2 buah. Pada saat melangkah gelang kaki ini akan berbunyi.
  15. Sanggul dan Accsesoris.
  16. Sanggul adat tolaki terdiri dari beberapa macam tetapi yang digunakan untuk pengantin wanita adalah timu tinambe atau sanggul yang terbuat dari rambut asli calon pengantin.
    Pada jaman dahulu sanggul ini hanya terbuat dari rambut asli calon pengantin. Tetapi pada masa sekarang ini keadaan tidak memungkinkan lagi untuk kita membuat timu tinambe dari rambut asli, maka dibutlah hairpiecedari model timu tinambe untuk lelakiu memudahkan para juru rias. Pada timu tinambe tersebut diberi beberapa macam hiasan yaitu :
    a. Towe Ndowe Melai :adalah hiasan sanggul yang menjulur panjang terurai
    b. Towe – Ndowe Menggila : adalahg hiasan sanggul sejenis pinangn goyang.
    c. Wunga – wungai : adalah hiasan sanggul berbentuk kembang kecil mengkilat
    d. Sanggula :: sanggula ini merupakan tanaman langkah yang suda jarang sekali kita temukan.
    Fungsinya adalah untuk mempercantik anggul, juga sebagai pengharum atau berfungsi sebagai parfum. Sekarang ini karena tanaman sanggula karena sangat langkah, maka bunga sanggula ini dapat diganti dengan bungamelati yang dirangkai untuk menggantikan fungsi “Bunga sanggula “ yang bentuk dan warnanya sama.

Busana (pakaian ) adat laki-laki (pria) untuk baju pengantin nya

Busana pengantin pria di sebut Babu Nggawi Langgai.
Umumnya jenis perlengkapan untuk pengantin pria lebih sederhana. Babu Nggawi Langgai ini meliputi tata busana pengantin pria yang terdiri atas bagian-bagiannya sebagai berikut.
  • Babu Kandiu
  • Babu Kandiu ini adalah baju yang berkerah berdiri dengan lengan panjang dan bagian depannya terbuka. Pada bagian sekitar leher dan belahan baju depan diberi hiasan-hiasan yang berwarna keemasan, demikian juga pada lengan
  • Saluaro ala
  • Saluaro ala adalah celana panjang yang pada bagian bawah (kaki) kiri kanan dibelah kira-kira 10-15 cm sedang pada sekitar pinggiran dipasangkan hiasan yang sama dengan hiasan baju tadi.
  • Lipa Mbineulu
  • Lipa Mbineulu ini adalah sekarang motif khusus pada umumnya warna dasarnya hitan bergajris merah.
  • Sulepe atau Salupi
  • Sulepe atau salupi ini adalah ikat pinggang yang terdiri dari logam sepuhan emas, tetapi untuk masa sekarang ini orang cenderung membuat dari bahan baju yang sama dengan sulepe tersebut, kemudian diberi hiasan manik yang serupa dengan baju.
  • Pabele
  • Pabele atau destar yang terbuat dari bahan yang sama dengan celana dan baju tadi. Bentuknya pada bagian depan ujung atas atau puncaknya kelihatan runcing. Sekeliling pinggir pabele dan pada bagian lainnya diberi hiasan benang-benang emas dan manik-manik.
  • Sapu Ndobo Mungai
  • Sapu Ndobo Mungai sejenis sapu tangan berwarna cerah yang diserasikan dengan warna baju pengantin pria, untuk hiasan keris.
    a. Leko atau Keris.
    b. Solopu Longgai atau Selof (khusus untuk Pria).
    Cara pemakaian baju dan celana sama seperti pada umumnya pengantin pria, hanya memakai sarung (Lipa Mbineulu) yaitu dililit pada pinggang membalut celana dan pinggir sarung berada di atas lutut.
    Sedang baju pria berada di atas sarung.
    Pada pinggang di pasang sulepe kemudian keris/leko diselipkan di pinggang bagian depan. Ujung keris dililitkan (diikatkan) sapu ndobo wungai (sapu tangan).
Pada umumnya bahan pakaian wanita dan pria ini selalu sama yaitu terbuat dari bahan beledu atau bahan-bahan lainnya kemudian accessories yang dipakai untuk wanita maupun pria biasanya terbuat dari perak sepuhan emas. Hal ini tergantung dari status sosial ataupun kemampuan masing-masing. Dahulu untuk kaum Anakia (bangsawan) biasanya terbuat dari emas sedangkan untuk orang kebanyakan terbuat dari perak sepuhan.

Demikian penjelasan lengkap mengenai macam-macam jenis “Nama Pakaian Tradisional Adat Sulawesi Tenggara” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan

 
Top