Nama alat musik tradisional yang berasal dari provinsi Aceh darusalam
-Alat Musik Tradisional dari Aceh-Postedby-BukanTrik-, Musik merupakan salah satu jenis Kesenian yang dikembangkan dari unsur kebudayaan yang bersifat universal. Sedangakan Seni atau kesenian merupakan hasil penjelmaan rasa indah yang dihasilkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar (seni suara/alat musik ), penglihat (seni lukis) atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).
alat msik ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri (instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) dalam bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini memakai bahan : tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai.
Bangsi Alas adalah sejenis alat musik tiup yang terbuat dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang sering dibungkus dengan perak atau suasa.
Serune Kalee merupakan jenis alat musik tiup tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Alat Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.
Rapai termasuk jenis alat musik yang terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang. Bentuknya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang berfungsi pengiring kesenian tradisional.
Geundrang merupakan unit alat musik dari perangkatan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik pukul dan memainkannya dengan memukul dengan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh.
tambo merupakan Sejenis alat musik tambur yang termasuk alat pukul. Tambo ini dibuat dari bahan Bak Iboh (batang iboh), kulit sapi dan rotan sebagai alat peregang kulit. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menentukan waktu shalat/sembahyang dan untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah guna membicarakan masalah-masalah kampung. Sekarang jarang digunakan (hampir punah) karena fungsinya telah terdesak olah alat teknologi microphone.
Bereguh merupakan nama jenis alat musik tiup yang terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh pada zaman dahulu dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. Alat musik Bereguh mempunyai nada yang terbatas, sedangkan banyaknya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh tergantung dari teknik meniupnya. sedangkan Fungsi dari Bereguh hanya sebagai alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah penggunaannya.
Celempong merupakan jenis alat kesenian tradisional yang terdapat di daerah Kabupaten Tamiang. Alat musik celempong terdiri dari beberapa potongan kayu dan cara memainkannya disusun di antara kedua kaki pemainnya Celempong dimainkan oleh kaum wanita terutama gadis-gadis, tapi sekarang hanya orang tua (wanita) saja yang dapat memainkannnya dengan sempurna. Celempong juga digunakan sebagai iringan tari Inai
-Alat Musik Tradisional dari Aceh-Postedby-BukanTrik-, Musik merupakan salah satu jenis Kesenian yang dikembangkan dari unsur kebudayaan yang bersifat universal. Sedangakan Seni atau kesenian merupakan hasil penjelmaan rasa indah yang dihasilkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar (seni suara/alat musik ), penglihat (seni lukis) atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).
indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan akan budaya seni tradisionalnya dan yang akan admin bukantrik jelaskan adalah jenis alat musik Pentagonis yaitu : yang memiliki nada lima jenis bunyi yang kedengarannya seolah-olah alamiah, maka ia menjadi salah satu ciri khas bunyi instrument tradisional, yang alatnya terbuat dan terbentuk dari bahan yang tersedia di alam sekitarnya, seperti kayu, bambu, logam, tanduk, kulit hewan dan lain sebagainya.
alat Musik tradisional indonesia pada awalnya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan sakral dan upacara-upacara adat yang berhubungan dengan kepercayaan dan adat. Musik dipergunakan sebagai sarana untuk membangkitkan semangat, menyemarakkan suasana, mengiringi gerak tari dan sebagai media kesurupan (trance).
Di daerah-daerah seperti Sumatera, Jawa, Bali serta beberapa daerah lainnya musik dipergunakan untuk penobatan raja, menyambut tamu kehormatan, pemberangkatan perang, perayaan kemenangan dan lain-lain.
Pada perkembangan selanjutnya, seni musik juga berkembang sebagai bentuk seni pertunjukan dengan sasaran hiburan semata-mata. Sedangkan pemanfaatnya ada yang semata-mata untuk tujuan menghasilkan bunyi-bunyian, sebagai tanda tertentu ataupun sebagai pengiring lagu, syair dan tari.Musik Alat musik ini dalam menghasilkan bunyi dipraktekkan dengan ditiup, dipukul, digesek dan dipetik.
musik tradisional yang ada di indonesia juga dipengaruhi oleh unsur-unsur kebudayaan Arab dan Barat. Sebagai contoh, setelah datangnya pengaruh Arab muncul kesenian yang menggunakan rebana dengan menyenandungkan syair-syair keagamaan. Kemudian berkembang musik gambus untuk mengeringi lagu-lagu, tari maupun instrumental. Musik gambus ini selain menggunakan alat musik petik, juga dimainkan alat-alat musik lain seperti gendang, seruling, juga menggunakan biola, terompet dan accordion yang merupakan pengaruh barat.
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah daerah yang kaya akan kebudayaan.selain terkenal dengan seni tarinya juga pada seni musiknya yang berupa alat alat musik tradisional aceh yang sebagian alat musik tradisional nya masih tetap dipelihara,maupun yang hampir punah oleh sebab itu sebagai generasi penerus kita memiliki kewajiaban untuk menjaga dan memelihara sebagai suatu warisan para leluhur berikut keteranagn dan penjelasan dari Jenis-Jenis Alat Musik tradisional yang berasal dari naggroe Aceh Darusalam (NAD)
a. alat musik tradisional Arbab
alat msik ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri (instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) dalam bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini memakai bahan : tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai.
Musik Arbab pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat, pasar malam dsb. Sekarang ini tidak pernah dijumpai kesenian ini, diperkirakan sudah mulai punah. Terakhir kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Belanda dan pendudukan Jepang.
b. alat musik tradisional Bangsi Alas
Bangsi Alas adalah sejenis alat musik tiup yang terbuat dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang sering dibungkus dengan perak atau suasa.
c. Alat musik tradisional Serune Kalee (Serunai)
Serune Kalee merupakan jenis alat musik tiup tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Alat Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.
Serune Kalee bersama-sama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik yang dari semenjak jayanya kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi/mewarnai kebudayaan tradisional Aceh disektor musik.
d. Alat musik tradisional Rapai
Rapai termasuk jenis alat musik yang terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang. Bentuknya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang berfungsi pengiring kesenian tradisional.
Rapai ini banyak jenisnya : Rapai Pasee (Rapai gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (rapai macam), Rapai Pulot dan Rapai Anak.
e. Alat musik tradisional Geundrang (Gendang)
Geundrang merupakan unit alat musik dari perangkatan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik pukul dan memainkannya dengan memukul dengan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh.
f. alat musik tradisional Tambo
tambo merupakan Sejenis alat musik tambur yang termasuk alat pukul. Tambo ini dibuat dari bahan Bak Iboh (batang iboh), kulit sapi dan rotan sebagai alat peregang kulit. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menentukan waktu shalat/sembahyang dan untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah guna membicarakan masalah-masalah kampung. Sekarang jarang digunakan (hampir punah) karena fungsinya telah terdesak olah alat teknologi microphone.
g. alat musik tradisional Bereguh
Bereguh merupakan nama jenis alat musik tiup yang terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh pada zaman dahulu dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. Alat musik Bereguh mempunyai nada yang terbatas, sedangkan banyaknya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh tergantung dari teknik meniupnya. sedangkan Fungsi dari Bereguh hanya sebagai alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah penggunaannya.
h. alat musik tradisional Celempong
Celempong merupakan jenis alat kesenian tradisional yang terdapat di daerah Kabupaten Tamiang. Alat musik celempong terdiri dari beberapa potongan kayu dan cara memainkannya disusun di antara kedua kaki pemainnya Celempong dimainkan oleh kaum wanita terutama gadis-gadis, tapi sekarang hanya orang tua (wanita) saja yang dapat memainkannnya dengan sempurna. Celempong juga digunakan sebagai iringan tari Inai
Demikian penjelasan lengkap mengenai macam-macam jenis “Nama Alat Musik Tradisional Aceh Penjelasan dan keterangan” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan sopan