0 Comment
Nama Rumah Adat JAWA BARAT Panggung Jolopong 

Nama-Rumah-adat-tradisional-jawa-barat-panggung-jolopong

-Rumah Adat Jawa barat-Post by-BukanTrik-,  Rumah adat tradisional jawa barat memiliki fungsi utama sebagai tempat tinggal selain itu juga sebagai tempat aktifitas keluarga dalam berbagai segi kehidupan yang sarat dengan nilai – nilai BUDAYA tradisi juga sebagai tempat memancarnya rasa, karsa dan karya serta tempat membina keluarga dan keturunan dan tempat yang nyaman dan Tempat berlindung dari terik matahari, hujan dan udara dingin

Menurut sebagian para ahli budaya bahwa Provinsi jawa barat memiliki 2 nama rumah adat yaitu rumah adat kasepuhan yang terletak di cirebon dan rumah adat panggung yang terdapat hampir di suluruh wilayah jawa barat. Pada kesempatan kali ini pun yang ingin dikupas adalah rumah adat panggung di jawa barat.

Orang sunda menamakan (memberi nama) rumah adat tradisional nya dengan istilah imah panggung karena posisi rumah nya yang melayang di atas permukaan tanah dengan ciri khas nya diberi tumpuan yang terbuat dari batu kali serta ditopang oleh beberapa pondasi. tumpuan tersebut diberi nama sebagai wadasan, titinggi, umpak, tatapakan dengan ketinggian sekitar 40 s/d 60 cm.

Yang menjadi ciri khas dari rumah adat di jawa barat adalah keunikan dari bentuk atapnya yang memiliki beberapa nama yaitu julang ngapak, tagog anjing, badak heuay, jolopong, dan perahu kumureb, Sedangkan Ruang yang terletak di bawah pondasi rumah memiliki nama yang disebut kolong rumah, yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan kayu bakar dan paranje untuk ternak ayam dan sebagainya.

Bentuk rumah adat tradisionl panggung bagi masyarakat sunda jawa barat memiliki makna yang mendalam tentang pola keseimbangan hidup dimana harus selarasnya antara hubungan vertikal (interaksi diri dengan Tuhan) dengan hubungan horizontal (interaksi diri dengan lingkungan alam semesta) manifestasi ini nampak dari bangunan rumah yang tidak langsung menyentuh tanah.

baca juga
sebenarnya bentuk rumah panggung merupakan ciri bentuk rumah tradisional yang terdapat di seluruh daerah di indonesia. Tetapi masing-masing rumah adat memiliki beberapa keunikan dan ciri khas pada rumah adat tradisional tersebut

Adapun penjelasan dari keunikan bentuk atap dari rumah adat tradisional panggung yang berasal dari jawa barat yang akan di kupas di bawah ini yang tentunya setiap bentuk memiliki fungsi dan tata ruang yang sama namun Berbeda

1. Rumah adat Atap Julang ngapak (burung yang sedang mengepakkan sayap).


Keunikan dari Bentuk atap julang ngapak adalah bentuk atap yang melebar dikedua sisi bidang atapnya, jika dilihat dari arah muka rumahnya bentuk atap ini menyerupai sayap burung julang yang sedang mengepakkan sayapnya.

Pada puncak atap terdapat capit hurang atau cagak gunting yang berfungsi secara teknis untuk mencegah air merembes ke dalam dan sebagai lambang kesatuan antar rumah dengan alam jagat raya berdasarkan kepercayaan masyarakat orang Sunda,

penutup atap dibuat dari daun alang-alang (tepus) atau rumbia dan ijuk yang diikat dengan tali dari bambu (apus) ke bagian atas dari rangka atap.

Contoh rumah adat yang menggunakan Bentuk-bentuk atap demikian dapat dijumpai di kabupaten Tasikmalaya (kampung Naga) dan Kampung Dukuh, Kuningan dan tempat-tempat lain di Jawa Barat.

Salah satu gedung yang menggunakan model atap julang ngapak adalah Gedung Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bandung.

2. Rumah Adat Atap Togog Anjing (sikap anjing yang sedang duduk)


Keunikan Bentuk atap rumah tagog anjing adalah bentuknya menyerupai anjing yang sedang duduk. Bentuk atap ini memiliki dua bidang atap yang berbatasan pada garis batang suhunan (segi tiga atap), bidang atap bagian depan lebih lebar dibanding dengan bidang atap bagian belakang atau bidang lainnya, serta merupakan penutup ruangan,

sedangkan atap lainnya yang sempit memiliki sepasang sisi yang sama panjang dengan batang suhunan bahkan batang suhunan itu merupakan puncaknya, pasangan sisi (tepi) bidang sebelah depan sangat pendek bila dibandingkan dengan panjang sisi bidang sebelah belakang suhunan.

Contoh rumah adat tradisional yang menggunakan model Bentuk atap rumah tagog anjing ini pada saat sekarang banyak ditemui di rumah adat Kampung Dukuh Kabupaten Garut dan tempat-tempat peristirahatan, bungalow maupun hotel.

3. Rumah adat Atap Badak Heuay (sikap badak yang sedang menguap)


Keunikan Bentuk atap rumah dengan model atap badak heuay adalah bentuknya yang sangat mirip dengan atap tagog anjing.tapi Perbedaanya hanya pada bidang atap belakang, bidang atap ini langsung lurus ke atas melewati batang suhunan sedikit, bidang atap yang melewati suhunan ini dinamakan rambu.

Daerah-daerah di Jawa Barat masih banyak ditemukan pemukiman penduduk yang masih menggunakan bahan tradisional dengan bentuk atap badak heuay contoh rumah adat yang menggunkan model atap ini salah satunya terdapat didaerah Sukabumi.

4. Rumah adat atap Jolopong (terkulai)


Keunikan rumah atap/Suhunan bentuk jolopong dikenal juga dengan sebutan suhunan panjang, di kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang pada era tahun 30 an atap ini disebut dengan suhunan Jepang.

Sedangkan nama Jolopong adalah istilah bahasa Sunda yang artinya tergolek lurus, bentuk jolopong merupakan bentuk yang cukup tua sekali karena bentuk ini terdapat pada bentuk atap saung (dangau).

Bentuk jolopong memiliki dua bidang atap saja, kedua bidang atap ini dipisahkan oleh jalur suhunan ditengah bangunan rumah. Kebalikan jalur suhunan itu sendiri merupakan sisi yang sama atau rangkap dari kedua bidang atap.

Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang bersebelahan. Sedangkan pasang sisi lainnya lebih pendek dibanding dengan suhunan dan memotong tegak lurus kedua ujung suhunan itu,

dengan demikian di kedua bidang atap itu berwujud dua buah bentukan persegi panjang. Sisi-sisinya bertemu pada kedua ujung suhunan. Pada tiap ujung batang suhunan, kedua sisa atap pendek membentuk sudut pundak

dan apabila kedua ujung bawah kaki itu dihubungkan dengan suatu garis imajiner akan terwujudlah segitiga sama kaki. Contoh rumah adat yang menggunakan Bentuk rumah semacam ini dapat dijumpai di Kampung Dukuh Kabupaten Garut.

baca juga

5. Rumah adat atap Parahu Kumureb (perahu tengkurap)


Keunikan Bentuk atap ini adalah memiliki empat buah bidang atap, sepasang bidang atap sama luasnya, bentuk trapesium sama kaki, kedua bidang atap lainnya berbentuk segitiga sama kaki dengan kedua titik ujung suhunan merupakan titik-titik puncak segitiga itu.

Kaki-kakinya merupakan sisi bersama dengan kedua bidang atap trapesium. Pada bentuk ini memiliki dua jure atau batang kayu yang menghubungkan satu diantara ujung batang kepada kedua sudut rumah, secara landai sehingga terbentuknya satu bidang atap segitiga.

Sisi bidang atap segitiga inilah yang dijadikan sebagai sebagian depan rumah. Bila dilihat bentuk atap parahu kumureb ini dari samping mirip dengan jubleg (lesung) yang nangkub (telungkup).

Contoh rumah adat yang menggunakan model Bentuk rumah seperti ini dapat dijumpai di Kampung Kuta Kabupaten Ciamis,

Demikian penjelasan lengkap mengenai macam macam “ Keunikan Rumah adat JAWA BARAT, beserta penjelasan lengkap ” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan

 
Top