0 Comment

Keunikan-Rumah-Adat-Gadang-Dari-Padang-Sumatera-Barat

-Rumah Adat Sumatera Barat-Post by-BukanTrik-, Rumah adat sumatera barat adalah rumah yang memiliki nama rumah adat gadang atau rumah godang ada juga yang memberi nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang. Biasanya ciri khas bentuk atap rumah ini dapat kita lihat pada rumah makan padang yang terkenal dengan masakan rendangnya.

Yang menjadi ciri khas keunikan Rumah adat minangkabau ini adalah bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan yang pada zaman dahulu nya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun, namun belakangan atap rumah adat tradisional ini banyak berganti dengan atap seng.

Rumah adat tradisional model ini juga banyak dijumpai di sumatra barat, Namun tidak semua kawasan di Minangkabau yang boleh mendirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau

Keunikan lain yang yang terdapat pada rumah adat gadang adalah Jumlah kamar yang bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain.

baca juga

Seluruh bagian dalam Rumah Gadang adalah ruangan lepas kecuali kamar tidur. Bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang. Tiang itu berbanjar dari muka ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang. Jumlah lanjar bergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga dan empat. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas.

Masyarakat minangkabau dalam membuat Rumah Gadang memiliki aturan tersendiri yang menjadi ciri khas yaitu dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun dan hanya dimiliki dan diwarisi kepada perempuan pada kaum tersebut. Dihalaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat dua buah bangunan rangkiang yang digunakan untuk menyimpan padi.

Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bagian, yaitu muka dan belakang. Bagian depan dari Rumah Gadang biasanya penuh dengan ornament ukiran dan umumnya memilki ciri motif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang. Sedangkan bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu.

Rumah tradisional ini dibuat dari tiang-tiang panjang, dimana bangunan rumah dibuat besar ke atas, namun tidak mudah roboh oleh goncangan, dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari oleh tambo yang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat.

Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan. Sementara dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding.

baca juga
Karena wilayah padang Minangkabau rawan gempa sejak dulunya karena berada di pegunungan Bukit Barisan maka arsitektur Rumah Gadang juga memperhitungkan desain yang tahan gempa.

Seluruh tiang Rumah Gadang tidak ditanamkan ke dalam tanah, tetapi bertumpu ke atas batu datar yang kuat dan lebar. Seluruh sambungan setiap pertemuan tiang dan kasau (kaso) besar tidak memakai paku, tetapi memakai pasak yang juga terbuat dari kayu.

Ketika gempa terjadi Rumah Gadang akan bergeser secara fleksibel seperti menari di atas batu datar tempat tonggak atau tiang berdiri. Begitu pula setiap sambungan yang dihubungkan oleh pasak kayu juga bergerak secara fleksibel, sehingga Rumah Gadang yang dibangun secara benar akan tahan terhadap gempa.

Ornament ukiran pada rumah adat gadang


Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari bahan bambu Papan dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding dan menjadi bingkai diberi ukiran

sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan motif ukiran tergantung pada susunan dan letak papan pada dinding Rumah Gadang.

Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang dalam bentuk garis melingkar atau persegi .ciri Motif ukiran pada umumnya berbentuk tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga dan berbuah.

Pola akar biasanya berbentuk lingkaran akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah.

Disamping motif akar, motif lain yang dadapt di temuak pada rumah adat minangkabau adalah motif geometri bersegi tiga, empat dan genjang. Motif daun, bunga atau buah dapat juga diukir tersendiri atau secara berjajaran.

Keunikan pada proses pembuatan rumah adat gadang


Menurut tradisinya, tiang utama Rumah Gadang yang disebut tonggak tuo yang berjumlah empat buah/batang diambil dari hutan secara gotong royong oleh anak nagari, terutama kaum kerabat, dan melibatkan puluhan orang. Batang pohon yang ditebang biasanya adalah pohon juha yang sudah tua dan lurus dengan diameter antara 40 cm hingga 60 cm.

Pohon juha terkenal keras dan kuat. Setelah di bawa ke dalam nagari pohon tersebut tidak langsung di pakai, namun direndam dulu di kolam milik kaum atau keluarga besar selama bertahun-tahun.

Setelah cukup waktu batang pohon tersebut diangkat untuk dipakai sebagai tonggak tuo.pada Proses mengangkat pohon tersebut disebut juga sebagai mambangkik batang tarandam (membangkitkan pohon yang direndam),

lalu proses pembangunan Rumah Gadang berlanjut ke prosesi berikutnya, mendirikan tonggak tuo atau tiang utama sebanyak empat buah, yang dipandang sebagai menegakkan kebesaran.

Batang pohon yang sudah direndam selama bertahun-tahun tersebut kemudian menjadi sangat keras dan tak bisa dimakan rayap, sehingga bisa bertahan sebagai tonggak tuo atau tiang utama selama ratusan tahun.

Perendaman batang pohon yang akan dijadikan tonggak tuo selama bertahun-tahun tersebut merupakan salah satu kunci yang membuat Rumah Gadang tradisional mampu bertahan hingga ratusan tahun melintasi zaman.

Bentuk Atap Rumah Gadang Memilki Ciri Khas Yang Unik


Keunikan bentuk atap Rumah Gadang yang melengkung dan lancip, atau di sebut juga dengan nama gonjong Rumah Gadang menjadi simbol atau ikon bagi masyarakat Minangkabau di samping ikon yang lain, seperti warna hitam-merah-kuning emas, daging rendang dan lainnya.

Hampir seluruh kantor pemerintahan di Sumatera Barat memakai desain Rumah Gadang dengan atap gonjongnya, walaupun dibangun secara permanen dengan semen dan batu. Ikon gonjong juga dipakai di bagian depan rumah makan Padang yang ada di berbagai tempat di luar Sumatera Barat

Demikian penjelasan lengkap mengenai "Keunikan RUMAH ADAT Sumatera barat suku minangkabau” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan

 
Top