Nama-Nama Alat Musik Tradisional Berasal Dari Daerah Nusa Tenggara Timur
1. Alat MUSIK TRADISIONAL Prere
baca juga
alat musik tradisional dari aceh
alat musik tradisional dari sumatera utara
2. Alat MUSIK TRADISIONAL Edang atau Harabili
3. Alat MUSIK TRADISIONAL Foy Pay
baca juga
Di nusa tenggara Timur terdapat beberapa nama jenis-jenis gong yang memiliki perbedaan dalam cara memainkanya dan fungsinya. diantaranya: Gong Sumba Barat (Mamaalu/gong pertama dan Gong Kelompok kedua),
baca juga
baca juga
baca juga
10 . Alat MUSIK TRADISIONAL Pitung Ong
11. Alat MUSIK TRADISIONAL Sasando
12. Alat MUSIK TRADISIONAL Suwito
-Alat Musik NTT-Postedby-BukanTrik-, nusa tenggara timur merupakan salah satu provinsi yang banyak menyimpan keindahan dan keberagaman budaya yang tidak banyak orang yang mengenalnya salah satunya seni musik dan jenis alat musiknya yang jarang terekspose media dan tergerus oleh moderenisasi
tapi nusa tenggara timur memiliki jenis alat musik yang unik serta nama-nama yang unik di lihat dari cara memainkannya serta dari bentuk dan proses pembuatannya yang hapir kebanyakan di buat dari bambu yang di olah dengan cara yang unik tapi dapat menghasilkan nada-nada yang harmonis
bila sobat ingin mengetahui nama-nama dan jenis alat musik yang berasal dari nusa tenggara timur (NTT) bisa sobat simak penjelasanya di bawah
1. Alat MUSIK TRADISIONAL Prere
Prere termasuk alat Musik bunyi-bunyian. yang terbuat dari seruas bambu seukuran pensil yang panjangnya kira-kira 15 cm. Buku ruas bagian bawah dibiarkan tertutup, tetapi bagian atasnya dipotong untuk tempat meniup.
Buku ruas bagian bawah dibelah untuk menyalurkan udara tiupan mulut dari tabung bambu bagian atas, sekaligus bagian belahan bambu itu untuk melilit daun pandan sehingga menyerupai corong terompet yang berfungsi memperbesar suaranya.
Alat musik prere selain digunakan untuk hiburan pribadi, juga digunakan untuk mengiringi musik gong gendang pada permainan pencak silat rakyat setempat. Nada-nada yang dihasilkan adalah do dan re, sehingga nama alat ini disebut Prere.
baca juga
alat musik tradisional dari aceh
alat musik tradisional dari sumatera utara
2. Alat MUSIK TRADISIONAL Edang atau Harabili
Edang atau Harabili adalah alat musik jenis harpa mulut, terbuat dari belahan bambu yang tipis, alat musik ini terbuat dari kayu, dengan ukuran panjang 20,5 cm dan lebar 2 cm. . Bagian tengah belahan terdapat lidah sebagai sumber bunyi. Pangkal lidah dipasang tali yang berfungsi untuk menggetarkan bagian lidah apabila ditarik ke arah kanan. Edang biasa dimainkan oleh para petani saat waktu senggang ketika di sawah.
baca juga
nama alat musik tradisional dari sumatera barat
nama alat musik tradisional dari sumatera selatan
baca juga
nama alat musik tradisional dari sumatera barat
nama alat musik tradisional dari sumatera selatan
3. Alat MUSIK TRADISIONAL Foy Pay
Foy Pay hampir mirip dengan Foy Doa yang juga merupakan alat musik jenis tiup seperti seruling. Biasanya Foy Pay juga dimainkan bersamaan dengan Foy Doa untuk mengiringi musik-musik tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam berbagai acara adat atau untuk acara hiburan.
Alat musik tiup FOY PAY dari bambu ini dahulunya berfungsi untuk mengiringi lagu-lagu tandak seperti halnya musik Foy Doa. Dalam perkembangannya waditra ini selalu berpasangan dengan musik Foy Doa. Nada-nada yang diproduksi oleh Foy Pai : do, re, mi, fa, sol.
baca juga
4. Alat MUSIK TRADISIONAL Gong
Di nusa tenggara Timur terdapat beberapa nama jenis-jenis gong yang memiliki perbedaan dalam cara memainkanya dan fungsinya. diantaranya: Gong Sumba Barat (Mamaalu/gong pertama dan Gong Kelompok kedua),
- Gong Sabu Leko yaitu dua buah gong yang mula-mula ditabuh secara bergantian, Didale ae, Didala Iki, dan Gaha yaitu tiga buah gong yang berukuran agak besar (gong bass) yang juga ditabuh secara bergantian, Wo Peibho Abho yaitu dua buah gong yang ditabuh sebagai pengiring gong Leko, Wo Paheli yaitu dua buah gong yang ditabuh sebagai pengiring Leko dan We Peibho Abho.
- Gong Alor, Kingkang yaitu dua buah gong kecil, Dung-dung/kong-kong yaitu dua buah gong sedang, Posa yaitu tiga buah gong besar.
- Gong Ngada, Gong Ngada terdiri dari lima buah dan umumnya berukuran kecil (Doa yaitu dua buah gong yang dimainkan seara silih berganti, Dhere yaitu terdiri dari satu gong, Uto-uto yang juga hanya satu gong, Wela yaitu gong yang paling tingi suaranya.
- Gong Dawan, Gong Dawan yang dimaksudkan di sini adalah dari Amanuban tepatnya di Desa Nusa Timor Tengah Selatan. Gong yang digunakan umumnya berjumlah 6 buah. (Tetun yaitu dua buah gong keil, namun apabila dari kedua gong ini hanya dibunyikan salah satunya maka namnya berubah menjadi Toluk, Ote' yaitu dua buah gong sedang. Kedua gong ini dibunyikan dengan penuh perasaan, Kbolo' yaitu dua buah gong besar yang dimainkan dengan tidak terlalu cepat.)
5. Alat MUSIK TRADISIONAL Heo
Heo merupakan alat musik gesek yang terbuat dari kayu dan penggeseknya terbuat dari ekor kuda yang dirangkai menjadi satu ikatan yang diikat pada kayu penggesek yang berbentuk seperti busur (dalam istilah masyarakat Dawan ini terbuat dari usus kuskus yang telah dikeringkan). Alat MUSIK HEO mempunyai 4 dawai, dan masing-masing bernama :
- dawai 1 (paling bawah) Tain Mone, artinya tali laki-laki
- dawai 2 Tain Ana, artinya tali ana
- dawai 3 Tain Feto, artinya tali perempuan dawai 4 Tain Enf, artinya tali induk
- Tali 1 bernada sol, tali 2 bernada re, tali tiga bernada la dan tali 4 bernada do.
6. Alat MUSIK TRADISIONAL Kediding
Kediding merupakan Alat musik petik yang berasal dari Alor, terbuat dari bambu. Di sebelah kanan dan kiri lubang resonansi terdapat masing-masing 3 buah dawai. Alat musik ini sangat populer bagi masyarakat Kabupaten Alor yang berprofesi sebagai petani ladang. Mereka memainkan kediding saat menjaga ladang pada malam hari dan untuk menghilangkan rasa sepi
baca juga
7. Alat MUSIK TRADISIONAL Kelontang
Kelontang merupakan alat musik bunyi-bunyian yang terbuat dari tiga belahan kayu bulat kering yang panjangnya 30 cm. Ketiga belahan kayu ini diletakkan di atas kaki pemain yang sedang duduk dan kemudian dipikul dengan batangan kayu sebesar jari tengah.
Pada jaman lampau wilayah pulau komodo masih berhutan, karena itu masih banyak binatang buas perusak tanaman seperti Kera. Untuk mengusir binatang pengganggu tanaman, terciptalah alat musik kelontang.
baca juga
8. Alat MUSIK TRADISIONAL Leko Boko
Leko Boko / Bijol adalah alat musik petik. terbuat dari labu hutan (wadah resonansi), kayu (bagian untuk merentangkan dawai), dan usus kuskus sebagai dawainya. Jumlah dawai sama dengan Heo yaitu 4, serta nama dawainya pun seperti yang ada pada Heo. Fungsi Leko dalam masyarakat Dawan untuk hiburan pribadi dan juga untuk pesta adat.
Alat musik leko selalu berpasangan dengan heo dalam suatu pertunjukan, sehingga dimana ada heo, disitu ada Leko. Dalam penggabungan ini Lelo berfungsi sebagai pemberi harmoni, sedangkan Heo berfungsi sebagai pembawa melodi atau kadang-kadang sebagai pengisi (Filter).
Nyanyian-nyayian pada masyarakat Dawan umumnya berupa improvisasi dengan menuturkan tentang kejadian-kejadian yang telah terjadi pada masa lampau maupun kejadian yang sedang terjadi (aktual). Dalam nyanyian ini sering disisipi dengan Koa (semacam musik rap). Koa ada dua macam yaitu, Koa bersyair dan Koa tak bersyair
baca juga
9. Alat MUSIK TRADISIONAL Mendut
Mendut Merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara dipetik atau dipukul dengan menggunakan sepotong kayu yang berukuran kecil. Alat musik yang berasal dari Manggarai ini berupa seruas bambu betung yang berumur 1,5 tahun, panjangnya kira-kira 40 m. Kedua ujung bambu dibiarkan, namun salah satunya dilubangi.
Cara pembuatannya, di tengah bambu dilubangi persegi empat dengan ukuran 5 x 4 m. Disamping kiri kanan lubang masing-masing dicungkil satu kulit bambu yang kemudian diganjal dengan batangan kayu hingga berfungsi sebagai dawai. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan dipetik atau dipukul-pukul dengan kayu kecil.
10 . Alat MUSIK TRADISIONAL Pitung Ong
Alat Musik Pitung Ong berasal dari Alor, terbuat dari kayu dan bambu. Alat musik ini secara lengkap mewakili bagian dari gong asli (perunggu). Pitung ong biasanya dimainkan di ladang sebagai ungkapan rasa bahagia setelah menyelesaikan kegiatan berkebun secara gotong royong, misalnya sehabis tanam dan selesai panen. permainan alat musik ini juga sering diselingi dengan tarian untuk menambah semarak suasana
11. Alat MUSIK TRADISIONAL Sasando
Sasando adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan dipetik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Suara sasando ada miripnya dengan alat musik dawai lainnya seperti gitar, biola, kecapi, dan harpa.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando
12. Alat MUSIK TRADISIONAL Suwito
suwito Merupakan seruas bambu yang dicungkil kulitnya berukuran 2 cm yang kemudian diganjal dengan batangan kayu kecil. Cungkilan kulit bambu ini berfungsi sebagai dawai. Cara memainkan dipukul dengan sebatang kayu sebesar jari tangan yang panjangnya kurang dari 30 cm. Sertiap ruas bambu menghasilkan satu nada. Untuk keperluan penggiringan, alat musik ini dibuat beberapa buah sesuai kebutuhan
Demikian penjelasan lengkap mengenai macam-macam jenis “Nama Alat Musik Tradisional Berasal Dari Daerah Nusa Tenggara Timur” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan sopan