Upacara adat istiadat dan kepercayaan suku kutai kalimantan timur
-Upacara Adat Kalimantan timur-Postedby-BukanTrik-, Masyarakat di Kalimantan Timur menganut berbagai agama yang diakui di Indonesia, yaitu: Buddha, Hindu, Islam, Katolik dan prostestan. Kalimantan Timur memiliki beberapa macam suku bangsa. selama ini yang dikenal oleh masyarakat luas, padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan penting di Kaltim yaitu suku Kutai.
-Upacara Adat Kalimantan timur-Postedby-BukanTrik-, Masyarakat di Kalimantan Timur menganut berbagai agama yang diakui di Indonesia, yaitu: Buddha, Hindu, Islam, Katolik dan prostestan. Kalimantan Timur memiliki beberapa macam suku bangsa. selama ini yang dikenal oleh masyarakat luas, padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan penting di Kaltim yaitu suku Kutai.
Suku Kutai merupakan suku melayu asli Kalimantan Timur, yang awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur. Lalu dalam perkembangannya berdiri dua kerajaan Kutai, kerajaan Kutai Martadipura yang berdiri lebih dulu dengan rajanya Mulawarman, lalu berdiri pula belakangan kerajaan Kutai Kartanegara yang kemudian menaklukan Kerajaan Kutai Martadipura, dan lalu berubah nama menjadi kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Di Kalimantan Timur terdapat juga banyak suku suku pendatang dari luar, seperti Banjar, Bugis, Jawa dan Makassar. Bahasa Banjar,Jawa dan Bahasa Bugis adalah dua dari banyak bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur. Suku Banjar dan Bugis banyak mendiami Kalimantan, Samarinda, Sangatta dan Bontang. Sedangkan suku Jawa banyak mendiami Samarinda dan Balikpapan.
Upacara adat dapat diartikan yaitu segala bentuk ritual ataupun tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sebagai ungkapan pengakuan akan eksistensi suatu kekuasaan atau kekuatan lain yang melebihi kemampuan manusia. Pada masa sekarang ini, penyelenggaraan upacara adat yang murni sudah semakin sulit ditemukan.
Hal tersebut dapat dimaklumi mengingat semakin meningkatnya kesadaran beragama di kalangan masyarakat Kalimantan Timur, bahkan di wilayah pedalaman. Namun upacara adat tetap dapat dijumpai sebagai salah satu daya tarik wisata. Penyelenggaraan upacara adat sangat erat kaitannya dengan kesenian tari. Berikut ini diuraikan jenis upacara adat dan jenis tari yang menyertainya.
Suku kutai di Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki beberapa jenis ritual upacara adat sebagi bentuk dari bagain dari adat tradisi yang turun temurun masih dilakukan. Dan umumnya ritual adat yang masih di laksanakan tidak terlepas dari daur kehidupan manusia seperti masa kelahiran dan sampai kematian maupun ritual mistis berupa ritual yang memberikan sesajen kepada leluhur agar di berikan kelancaran dan kemudahan dalam melakukan kegiatan dan aktivitasnya dan memiliki keunikan dalam melakuakn ritual adat dengan menarikan tarian adat berikut penjelasan upacara adat istiadat suku dayak kalimantan timur:
Upacara Pengobatan
Salah satu fungsi dari tari adat Belian adalah untuk pengobatan . prosesi pengobatan Merupakan upacara yang diselenggarakan untuk menyembuhkan orang sakit, baik itu sakit secara jasmani maupun rohani. Namun metode pengobatannya tetap sama, yaitu dengan menggunakan sesajen-sesajen yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang melalui pembacaan mantra-mantra tertentu oleh seorang dukun juga dengan melakukan gerakan tarian.
Harapan yang ingin dicapai adalah agar roh nenek moyang memberikan kesembuhan kepada orang yang sakit. Namun bukan berarti setiap penyakit dapat disembuhkan, karena masyarakat juga meyakini bahwa kematian adalah takdir yang harus mereka hadapi. Keputusan antara peluang hidup dan matinya seseorang tersebut akan disampaikan oleh sang dukun setelah tarian belian selesai dilakukan.
Upacara Tolak Bala
prosesi tolak bala Merupakan prosesi upacara yang diselenggarakan untuk mempelas kampung. Upacara ini diadakan ketika pembentukan/pendirian koloni baru di suatu tempat dan ketika sedang terjadi bencana yang melanda kampung tersebut. Upacara ini dipimpin oleh seorang dukun dengan mempersembahkan sesajen dan membaca mantra sambil menari, sebagai bentuk komunikasi dengan roh nenek moyang.
Harapan yang ingin dicapai adalah agar roh nenek moyang menghindarkan/menghilangkan bencana dan memberikan keselamatan bagi kampung.
Upacara Pernikahan
prosesi pernikahan Merupakan upacara peresmian hubungan sepasang muda-mudi menjadi ikatan suami-istri untuk membentuk rumah tangga. Upacara ini disertai seserahan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan yang diwakilkan oleh wali masing-masing, dengan beberapa tahapan tertentu. Jenis seserahan dan cara penyerahan sangat beragam bergantung dari strata keluarga dalam masyarakat. Upacara ini ditutup dengan penyelenggaraan pesta yang dihibur dengan beberapa jenis tarian daerah.
Harapan yang ingin dicapai adalah sebagai bentuk sosialisasi agar semua masyarakat mengetahui berita baik tersebut, serta mendoakan agar setiap rumah tangga mendapat berkah bagi kelangsungan hidupnya secara khusus dan menjadi berkah bagi masyarakat di kampung tersebut secara umum.
Upacara Membuang Bangkai
Prosesi membuang bangkai Merupakan upacara pemindahan tulang-tulang arwah yang telah meninggal dari kuburan keluarga ke suatu kuburan lain yang dikhususkan dan dianggap sebagai tempat keabadian. Upacara ini dilaksanakan 2-3 kali dalam setahun, tergantung dari perintah kepala suku. Tujuan dilakukan ritual prosesi ini adalah untuk mengenang jasa para arwah semasa hidupnya serta mempersembahkan tempat peristirahatan terakhir yang istimewa.
Upacara Sebelum Menanam
prosesi menanam Merupakan upacara yang diselenggarakan sebelum memulai musim bertani/berkebun. Upacara ini disertai pula dengan persembahan sesajen kepada roh nenek moyang. Upacara ini dilakukan 1 kali dalam setahun.
Tujuan dilakukan prosesi ritual ini adalah agar roh nenek moyang memberkati sawah/kebun yang akan diolah serta menjauhkannya dari roh-roh jahat perusak tanaman.
Upacara Setelah Panen
Merupakan upacara yang diselenggarakan pada saat panen, mulai dari sebelum memetik hasil panen hingga perayaan setelah memetik hasil panen dilakukan, sebagai wujud rasa syukur atas rejeki yang telah diperoleh. Upacara ini juga menjadi simbol bahwa hasil panen yang telah dipetik, layak/boleh untuk dinikmati.
Tujuan dari upacara ini adalah mendoakan agar roh nenek moyang memberkati hasil panen yang telah dipetik dan agar semua hasil panen tersebut membawa keberkahan bagi seluruh kampung.
Upacara Selamatan
Merupakan upacara yang dilakukan ketika mendapat keberkahan yang luar biasa pada kampung. Upacara ini disertai pula dengan persembahan sesajen kepada roh nenek moyang. Upacara ini diadakan sebagai wujud rasa syukur terhadap kebaikan roh nenek moyang yang telah memberikan anugerah tersebut.
Upacara Pemujaan.
Merupakan upacara yang dilaksanakan sebagai bentuk pengakuan dan pemujaan sekaligus wujud kepasrahan diri terhadap roh nenek moyang yang dipercaya memiliki kekuatan jauh melebihi kemampuan manusia, yaitu berupa kekuatan dalam mengatur dan mengendalikan kehidupan secara mutlak, dan mereka tunduk serta taat kepadanya.
Upacara Perayaan.
Merupakan upacara adat yang diselenggarakan sebagai pesta rakyat, dengan beragam perlombaan olahraga fisik seperti begolo, begasing dan panjat pinang. Upacara ini ditutup dengan penyelenggaraan acara/pesta yang menyuguhkan beragam hidangan mewah dan dapat dinikmati sambil menyaksikan pergelaran tarian adat.
Maksud dari upacara ini hanyalah sebagai media hiburan bagi masyarakat untuk berekreasi sejenak setelah melakukan aktivitas rutin sehari-hari. Namun justru pada upacara inilah proses sosialisasi antar individu masyarakat dapat berlangsung secara optimal.
Upacara Penerimaan Tamu Agung
Merupakan upacara yang diselenggarakan oleh suatu kampung jika kedatangan seorang/rombongan tamu. Upacara ini tidak semeriah upacara-upacara adat lainnya, karena bersifat insidental dan diadakan segera setelah tamu tersebut memasuki wilayah kampung, sehingga waktu persiapannya pun terbatas. Namun maksud terpenting dari upacara ini bukanlah meriahnya acara, melainkan untuk menunjukkan keramahan dari tuan rumah dalam menyambut tamu tersebut, untuk menimbulkan kesan positif pada setiap tamu yang datang. Pada akhirnya akan terwujud suatu bentuk kerjasama tertentu antara kedua belah pihak.
Upacara Pemotongan Kerbau
Dalam kepercayaan masyarakat, adalah suatu kewajiban bagi setiap orang yang masih hidup untuk menyelenggarakan upacara pemotongan kerbau sebagai persembahan bagi orang tua yang telah meninggal dunia. Upacara ini diselenggarakan dalam tiga tahap dan membutuhkan dana yang besar. Penyelenggaraannya tidak harus segera setelah orang tua meninggal dunia, namun dapat menunggu sampai pihak keluarga benar-benar siap secara materi.
Penyelenggaraan upacara ini adalah satu-satunya cara yang diakui secara adat untuk menunjukkan rasa cinta kasih anak kepada orang tua yang telah meninggal. Selain itu juga untuk menghormati dan membalas budi kedua orang tua serta mendoakan agar arwahnya dapat melewati alam yang baik sebagaimana yang diyakini masyarakat.
Demikian penjelasan lengkap mengenai nama macam macam contoh “Upacara Adat Istiadat dan Kepercayaan Suku Kutai Kalimantan Timur” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan sopan