0 Comment
Biografi Perjuangan R.A KARTINI Yang Memiliki keistimewaan dan prestasi

Biografi-Perjuangan-RA-KARTINI-Yang-Memiliki-Keistimewaan-dan-Prestasi

-Biografi singkat RA Kartini-Postedby-BukanTrik-,  R.A Kartini merupakan sosok wanita yang menjadi tonggak sejarah bangsa indonesia, wanita yang memiliki keistimewaan dan prestasi dalam memajukan pendidikan kaumnya dan dengan jasanya maka lahirlah emansipasi wanita. yang Dalam salah satu suratnya kartini mengatakan “bagaimana ibu-ibu bumiputera dapat mendidik anak-anaknya kalau mereka sendiri tidak berpendidikan? Dapatkah ia dipersalahkan bahwa dia merusak anaknya, merusak masa depannya yang disebabkan oleh kelemahan dan kebodohannya Kartini mengalami bagaimana tradisi itu membelenggu kebebasannya niatnya untuk melanjutkan sekolah ke betawi atau eropa gagal. Adat tidak mengizinka bagi kami gadis-gadis untuk belajar kata kartini.

Eropa di pandang sebagai sumber pengetahuan dan ilmu yang dapat ditimba. Hal ini merupakan akibat dari pergaulan akrabnya dengan para sahabatnya dari negeri belanda seperti ny abendanon mandri, ny van kol porrey, stella zeehandelaar, ny ovink soer dan ny de booy harapannya setelah tamat belajar dan kembali ke jawa kartini akan membuka asrama untuk puteri-puteri bangsawan.

Ia berupaya keras agar permohonannya untuk pergi ke eropa dapat terkabul. Cita-cita untuk mendirikan sekolah bagi gadis-gadis bumiputera amat didukung olehraden mas adipati ario sosrodiningrat, ayahnya. Tetapi sang ayah tetap tidak dapat melepaskan puterinya untuk pergi keeropa ayahnya meskipun setuju dengan pemikiran kartini, masih terkekang oleh tradisi bahwa seorang perempuan mesti kawin

Dengan pria yang menjadi pilihannya kalau anak perempuannya itu menuntut untuk segera mendapat izin belajar ke negeri belanda, dia memandangi puterinya itu dengan sedih hati, seolah-olah mengatakan ,”hendak cepat-cepat benar kamu meninggalkan bapak ?” Dengan usaha pendidikan maka kaum perempuan akan menjadi sadar akan hak dan tanggung jawabnya mereka akan lebih mampu menempuh jalan hidupnya sendri, 

perempuan yang telah dicerdaskan oleh pendidikan tidak akan sanggup hidup dalam “dunia nenek moyangnya” mereka akan bangkit berjuang mematahkan belenggu itu. Perjuangan ini akan menghasilkan buah yanhg disebut kartini sebagai persamaan hak yang telah terbayang diudara. Dia juga menyadari bahwa ketidaksamaan hak itu dikondisikan oleh belenggu kolonialisme belanda

Sebagai anak muda yang berasal dari kalangan bangsawan, kartini tidak bta terhadap berbagai kepincangan sosial yang terjadi. Hal itu memang diharapkan dari seseorang dalam kedukukan itu, tetapi dizamannya tidak diharapkan datang dari seorang perempuan, dalam kondisi seperti itu kartini tidak hanya mengamati secara pasif, tetapi ia justru menumbuhkan keyakinan dalam dirinya tentang hal-hal yang perlu diubah dilingkungan sosialnya

Bangsa belanda, dimata kartini acap kali menertawakan dan mengejak bangsanya tetapi kalau bumi putera mau mencoba memajukan diri maka ancamanlah yang di dapatkan mereka.”kekuasan hanya ada pada penjajah ” tegasnya. Dalam perjuangan itu, kaum perempuan tidak perlu berputus asa , kartini menyatakan ,”hidup itu terlalu indah, terlalu sedap untuk dihancurkan dengan ratap tangis akan hal-hal yang tidak dapat diubah,”

Menjelang perkawinannya dengan raden mas adipati ario djojo adiningrat. Bupati rembang yang sudah beristri, kartini sangat merasakan.”hal-hal yang tidak dapatdiubah itu”. Meskipun sahabatnya stella zeehandelaar tidak dapat memahami kartini yang menerima lamaran bupati rembang itu. Tetapi kartini berhasil melakukan tawar menawar menguntungkan bagi kedudukannya sebagai seorang perempuan. Ia diizinkan mendirikan sekolah untuk para remaja puteri. Dengan suaminya ia tidak memakai bahasa kromo inggil, seperti dilakukan para istri pada zamannya. Dalam upacara perkawinan, dia menghapuskan acara membasuh kaki suaminya.

Dalam menerima nasib itu kartini menyadari bahwa zamannya belum memungkinkan bagi perwujudan cita-citanya secara penuh.”perbuatalah sekehendak hati tuan, tetapi tuan tidak akan dapat menahan paksaan zaman juga”

Sesudah melahirkan anaknya yang pertama raden mas susalit , kartini jatuh sakit dan menutup mata untuk selama-lamanyapada tanggal 17 september 1904 kumpulan surat-suratnya dibukukan oleh para sahabatnya dengan judul door dulstemfs tof licht ( habis gelap terbitlah terang ) dalam buku itu berbagai pemikiran, gagasan, dan cita-cita kartini didokumentasikan yang hingga kini tetap menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan

 
Top