mayjen anumerta D.I Pandjaitan
-Biografi mayjen DI panjaitan-Postedby-BukanTrik-, Donald izacus panjaitan atau lebih dikenal sebagai D.I Panjaitan yang merupakan perwira tinggi AD yang menjadi korban gerakan 30 september (G 30S/PKI) Ia dilahirkan balige tapanuli pada tanggal 9 juni 1925. Sebagai seorang pemudaia tidak melupakan pentingnya pendidikan sehingga dia belajar dari sekolah dasar hingga tingkat sma
Ketika tentara pendudukan jepang menduduki kepulauan nusantara. Dia memasuki pendidikan militer atau gyugun sesudah menyelesaikan pendidikan itu, dia ditempatkan di pekan baru , riau ketika jepang menyerah kalah terhadap sekutu
Panjaitan bergabung dengan rekan-rekan pemuda lainnya mendukung proklamsi kemerdekaan RI. Bersama dengan dengan para pemuda lainnya pada waktu itu panjaitan membentuk tentara keamanan rakyat bersama dengan para pejuang kemerdekaan pada awalnya dia diangkat sebagai komandan batalyon tetapi pada bulan maret 1948 ia ditugasi sebagai komandan pendidikan divisi ix/bantang di bukit tinggi
Karir militernya terus meningkat dengan pengangkatannya sebagai kepala staf umum iv (upply komandemen) tentara sumatera, selama agresi militer belanda, dia dipercayai untuk menjadi pimpinan bagian perbekalan pemerintah darurat republic Indonesia (PDRI)
Setelah pengakuan kedaulatan.panjaitanmemangku jabatan kepla staf operasi tentara dan teritorium (T&T) I bukit barisan medan, kemudian menjadi kepala staf T&T II sriwijaya, seperti halnya para perwira tinggi lainnya
Ia mendapat tugas sebagai atase militer RI di bonn, jerman barat.setelah selesai tugas di bonn panjaitan diangkat sebagai sebagai asisten IV men/pangad. Beberapa lama kemudian dia mendapattugas belajar di associated command and general staf college di amerika serikat
Sekembalinya dari tugas itu dia kembali sebagai asisten IV men/pangdam. Dalam kapasitas jabatan itu dia berhasil membongkar rahasia pegiriman senjata dari RRC untuk PKI. RRC pada waktu itudi bawah pemerintah mao ze dong mendukung partai-partai komunis di Negara –negara lain dengan mengirimkan berbagai bantuan baik berupa senjata, dana, maupun pelatihan personel
Pembongkaran pengiriman senjata itu menimbulkan anti pati para pemimpin PKI terhadap D.I panjaitanserta pimpinan angkatan darat lainnya ketika perdebatan tentang rencana pembentukan angkatan ke 5 masih berlangsung KASAB jenderal A.H nasution mengimbangi usaha PKI itu dengan membentuk hansip (pertahanan si[il) dan menwa (resimen mahasiswa) dan kesatuan-kesatuan karyawan perusahaan-perusahaan Negara
Alasan penolakan pimpinan AD adalah akan berbahayabila buruh dan tani dipersenjatai, mengingat hal itu menyangkut perjuangan PKI yang ingin menebus kekalahannya pada peristiwa madiun, ditambah dengan menambah beban rakyat yang cukup banyak, sedangkan pihak yang pro PKI beragumentasi bahwa “angkatan ke 5 adalah realisasi dari slogan tentara rakyat”
Meskip[un perselisihan paham itu masih menggantung dengan bantuan beberapa oknum dalam ABRI, PKI melakukan serangkaian latihan-latihan militer secara diam –diam
Pertentangan antara AD dan PKI itu mencapai puncaknya ketika pada tanggal 1 oktober 1965 dinihari sepasukan cakrabirawa mendatangi rumah brigadir jenderal panjaitan
Didepan rumahnya pasukan penculik itu menghamburkan pelurunya kearah perwira tinggi AD itu. Setelah jenderal roboh tubuhnya diseret dan dibawa pergi, beberapa hari kemudian jenazahnya diketemukan dilubang buaya dan dimakamkan pada tanggal 5 oktober 1965 ditaman makan pahlawan kalibata Jakarta. atas jasa dan perjuangannya beliau diangkat menjadi pahlawan revolusi indonesia oleh pemerintah
Demikian penjelasan lengkap mengenai “Sejarah Biografi mayjen DI Panjaitan sebagai pahlawan revolusi” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan sopan