0 Comment
Upacara adat dan kepercayaan suku lampung

Upacara-Adat-Istiadat-dan-Kepercayaan-Lampung

-Upacara adat Lampung-Postedby-BukanTrik-, Upacara adat termasuk salah satu bagian dari tradisi budaya indonesia yang sangat erat hubungan nya dengan sistem kepercayaan dan unsur keyakinan masyarakatnya sehingga bentuk seremoni atau upacara adat yang terdapat di setiap daerah di indonesia terbagi menjadi 2 macam yaitu upacara adat yang bersifat tradisional dan upacara adat yang bersifat sakral.

Lampung termasuk salah satu provinsi yang mayoritas kebanyakan Masyarakat nya menganut ajaran agama islam dan termasuk salah satu masyarakat yang taat dalam menjalankan syariat dengan baik itu tercermin dalam beberapa seremoni yang sesuai dengan ajaran islam

masyarakat Lampung terdapat tradisi yang berkembang dalam Adat salah satunya adalah Seremoni Adat yang berkenaan dengan keyakinan juga memiliki nilai personal, universal dan transendental yang telah membudaya dan menjadi tradisi secara turun temurun. Tradisi Masyarakat Adat Lampung ini diejawantahkan dalam bentuk Upacara Adat,

Seperti daerah lain di indonesia di provinsi lampung juga memiliki macam-macam nama Upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat lampung yang tentunya tidak terlepas dari unsur daur kehidupan manusia dan dikenal sebagai upacara-upacara yang bersifat ritual adat tradisional seperti: upacara adat Masa Kehamilan, Masa Kelahiran, Masa Anak-anak, Perkawinan, Kematian dll. Maupun upacara adat yang bersifat sakral. Berikut nama macam macam contoh upacara adat masyarakat lampung

A . Upacara Adat Yang Bersifat Tradisional


Upacara adat Jenis ini dilaksanakan sesuai dengan kehidupan sehari-hari dalam setiap transformasi kehidupan, yang dimulai sejak seseorang dalam kandungan sampai akhir hayat diantara nama dan macam upacara adat tradisional lampung yaitu sebagai berikut.

1. Masa Kehamilan

Kukhuk Limau/Belangekh yaitu Upacara yang dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima bulan.

2. Masa Kelahiran
  • Teppuk Pusokh/Salai Tabui/Salin Khah/Nyilih Dakhah
  • Upacara ini dilaksanakan setelah kelahiran bayi umur sehari, caranya adalah dengan membersihkan dan menanam ari ari sang bayi.
  • Betebus
  • Upacara ini dilaksanakan saat bayi berumur tujuh hari, dimaksudkan untuk mendoakan bayi dan menebus bayi dari dukun bersalin yang telah merawat bayi dari kandungan sampai membantu kelahirannya.
  • Becukokh
  • Upacara ini dilaksanakan saat bayi berumur empat puluh hari yaitu mencukur rambut bayi untuk pertama kalinya dan dalam acara ini juga dilaksanakan Aqiqahan.
  • Ngekuk/Ngebuyu/Mahau Manuk
  • Upacara ini dilaksanakan saat bayi berusia tiga bulan disaat bayi telah diberi makanan tambahan.
3. Masa Kanak Kanak

Besunat Dikenal juga istilah mandi pagi, khitanan bagi anak laki laki.Dilaksanakan saat seorang anak mulai belajar mengaji

4. Masa Dewasa akil baligh
  • Kukhuk Mekhanai
  • Saat dimana seorang remaja pria telah memasuki masa akil balikh
  • Nyakakko Akkos
  • Upacara ini dilakukan bagi remaja perempuan, dalam kesempatan ini juga dilakukan acara busepi yaitu meratakan gigidengan menggunakan asahan yang halus.
  • Nettah Adoq/Cakak Pepadun
  • Cakak Pepadun dilaksanakan pada saat Pernikahan Sultan [Tayuh Saibatin], dalam upacara ini juga ditashibkan Gelar Adat seseorang [Nettah Adoq]. Namun demikian Nettah Adoq dilakukan dalam setiap pernikahan bukan hanya Tayuh Saibatin saja.

5. Masa Kematian

Pada saat wafatnya seseorang, akan ada seorang yang ngekunan yaitu memberitahu keluarga, kerabat dan handai taulan tentang kabar meninggalnya almarhum agar segera datang untuk ninggam pudak [melayat] . Dalam situasi ini dibagilah tugas, ada yang melakukan bedah bumi [menggali liang lahat], ada yang memandikan jenazah, mengkafani, menyolatkan hingga menguburkan. Saat malam harinya diadakan bedu’a yaitu tahlilan hingga malam ketujuh, selanjatunya dilakukan lagi pada Ngepakpuluh saat hari keempatpuluh serta Nyekhatus saat seratus hari wafatnya almarhum.

B. Upacara Adat Yang Bersifat Sakral


Upacara adat jenis ini biasanya lebih berhubungan dengan kepercayaan, alur transendental dan aura mistis. Berikut nama dan macam macam Upacara dan Ritual adat diantaranya:
  • Upacara Ngebabali,
  • Upacara jenis ini dilaksanakan saat membuka huma atau perladangan baru disaat membersihkan lahan untuk ditanami atau pada saat mendirikan rumah dan kediaman yang baru atau juga untuk membersihkan tempat angker yang mempunyai aura gaib jahat.
  • Upacara Ngambabekha
  • Upacara ini dilaksanakan saat hendak Ngusi Pulan [membuka hutan] untuk dijadikan Pemekonan [Perkampungan] dan perkebunan, karena diyakini Pulan Tuha [hutan rimba] memiliki penunggunya sendiri. Upacara ini dilakukan dimaksudkan untuk mengadakan perdamaian dan ungkapan selamat datang agar tidak saling mengganggu.
  • Upacara Ngumbay Lawok
  • Upacara ini adalah ungkapan syukur masyarakat pesisir atas hasil laut dan juga untuk memohon keselamatan kepada sang pencipta agar diberikan keselamatan saat melaut, dalam ritual ini dikorbankan kepala kerbau sebagai simbol pengorbanan dan ungkapan terimakasih kepada laut yang telah memberikan hasil lautnya kepada nelayan.
  • Upacara Ngalahumakha
  • Upacara ini dilaksanakan saat hendak menangkap ikan.
  • Upacara Belimau
  • Upacara ini dilaksanakan saat memasuki Puasa dibulan suci Ramadhan.
  • Upacara Ngebala
  • Upacara ini dilaksanakan tujuannya sebagai Tulak Bala agar tehindar dari musibah.

Demikian penjelasan lengkap mengenai macam-macam “Upacara Adat Istiadat dan Kepercayaan Lampung ” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan

 
Top