0 Comment
Keunikan Kebudayaan Aceh dan Unsur Budaya

Keunikan-KEBUDAYAAN-Provinsi-ACEH-dan-contoh-Budaya

-Kebudayaan Aceh-Postedby-BukanTrik-, indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak diantara samudera indonesia dan samudera pasifik. Kepulauan tersebut mempunyai panjangwilayah 3400 mil terhitung dari sabang sampai merauke. Wilayah tersebut terletak di titik 95 derajat BT -141 derajt BT dan 6derajat LU- 11 derajat LS. Didaerah khatulistiwa yang beriklim trofis

walaupun sama-sama beriklim trofis tiap-tiap daerah memiliki keadaan yang berbeda-beda. Pegunungan yang satu berbeda dengan pegunungan yang lain. Pantainya pun berbeda-beda lembahdan sungai serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya juga berbeda untuk daerah yang berbeda

provinsi aceh dikenal dengan nama Serambi Mekah yang mempunyai keragaman Contoh budaya yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan agama Islam seperti aneka jenis tarian , alat musik nya serta yang sangat kental yaitu pakaian adat tradisional.

setiap daerah di indonesia memiliki semua rancangan hidup yang tercipta secara historis baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia yang menurut KLUCKHOHN DAN KELLY dapat di ambil pengertian dari sebuah budaya dan kebudayaan

setiap daerah di indonesia memiliki keunikan dan ciri khas budaya tersendiri, Begitupun dengan Kebudayaan ACEH NAGGROE darusalam terdapat beberapa sistem sebagai unsur-unsur budaya yang mengacu pada suku bangsa sebagai pemeran dan perkembangan budaya aceh diantaranya:

A. UNSUR kepercayaan dan adat istiadat


Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintu gerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana agama tersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli Aceh tidak hilang begitu saja, sebaliknya beberapa unsur kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasi tersebut melahirkan corak kebudayaan Islam-Aceh yang khas. Di dalam kebudayaan tersebut masih terdapat sisa-sisa kepercayaan animisme dan dinamisme.

Silahkan baca penjelasan lengkap mengenai " upacara adat dan sistem kepercayaan suku bangsa aceh "

B. Unsur Perekonomian


Setiap orang yang hidup memerlukan makanan untuk menyambung hidupnya. Dalam suku Aceh, untuk mendapatkan makanan sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani dan beternak. Namun, masyarakat yang bermukim di sepanjang pantai pada umumnya menjadi nelayan, dan tidak sedikit juga yang berdagang.

Mata pencaharian pokok suku aceh adalah bertani di sawah dan ladang dengan tanaman pokok berupa padi, cengkeh, lada, pala, kelapa dan lain-lain. Disamping bertani, masyarakat suku aceh juga ada yang beternak kuda, kerbau, sapi dan kambing yang kemudian untuk dipekerjakan di sawah atau di jual.

Untuk masyarakat yang hidup di sepanjang pantai, umumnya mereka menjadi nelayan dengan mencari ikan yang kemudian untuk menu utama makanan sehari-hari atau dijual ke pasar. Bagi masyarakat yang berdagang, mereka melakukan kegiatan berdagang secara tetap (baniago), salah satunya dengan menjajakan barang dagangannya dari kampung ke kampung.

C. unsur kekerabatan dan kekeluargaan


Dalam sistem kekerabatan, bentuk kekerabatan yang terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip keturunan bilateral. Adat menetap sesudah menikah bersifat matrilokal, yaitu tinggal di rumah orangtua istri selama beberapa waktu. Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.

Dalam sistem kekerabatan tampaknya terdapat kombinasi antara budaya Minangkabau dan Aceh. Garis keturunan diperhitungkan berdasarkan prinsip bilateral, sedangkan adat menetap sesudah nikah adalah uxorilikal (tinggal dalam lingkungan keluarga pihak wanita). 

Kerabat pihak ayah mempunyai kedudukan yang kuat dalam hal pewarisan dan perwalian, sedangkan ninik mamak berasal dari kerabat pihak ibu. Kelompok kekerabatan yang terkecil adalah keluarga inti yang disebut rumah tangga. 

Ayah berperan sebagai kepala keluarga yang mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan keluarganya. Tanggung jawab seorang ibu yang utama adalah mengasuh anak dan mengatur rumah tangga.

Pada orang Alas garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal atau menurut garis keturunan laki-laki. Sistem perkawinan yang berlaku adalah eksogami merge, yaitu mencari jodoh dari luar merge sendiri. Adat menetap sesudah menikah yang berlaku bersifat virilokal, 

yang terpusat di kediaman keluarga pihak laki-laki. Gabungan dari beberapa keluarga luas disebut tumpuk. Kemudian beberapa tumpuk bergabung membentuk suatu federasi adat yang disebut belah (paroh masyarakat).

Pada masyarakat gayo, garis keturunan ditarik berdasarkan prinsip patrilineal. Sistem perkawinan yang berlaku berdasarkan tradisi adalah eksogami belah, dengan adat menetap sesudah nikah yang patrilokal (juelen) atau matriokal (angkap). 

Kelompok kekerabatan terkecil disebut saraine (keluarga inti). Kesatuan beberapa keluarga inti disebut sara dapur. Pada masa lalu beberapa sara dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah panjang, sehingga disebut sara umah. Beberapa buah rumah panjang bergabung ke dalam satu belah (klen).

Dalam sistem kekerabatan masyarakat Tamiang digunakan prinsip patrilineal, yaitu menarik garis keturunan berdasarkan garislaki-laki. Adat menetap sesudah nikah yang umum dilakukan adalah adat matrilokal, yaitu bertempat tinggal di lingkungan kerabat wanita.

D. Unsur pemerintahan


Pada masa lalu masyarakat Aceh mengenal beberapa lapisan sosial. Di antaranya ada empat golongan masyarakat, yaitu golongan Keluarga Sultan, Golongan Uleebalang, Golongan Ulama, dan Golongan Rakyat Biasa.

Golongan keluarga sultan merupakan keturunan bekas sultan-sultan yang pernah berkuasa. Panggilan yang lazim untuk keturunan sultan ini adalah ampon untuk laki-laki, dan cut untuk perempuan.

Golongan uleebalang adalah orang-orang keturunan bawahan para sultan yang menguasai daerah-daerah kecil di bawah kerajaan. Biasanya mereka bergelar Teuku. Sedangkan para ulama atau pemuka agama lazim disebut Teungku atau Tengku.

Pada masa masyarakat Tamiang dikenal penggolongan masyarakat atas tiga lapisan sosial, yakni ughang bangsawan, ughang patoot, dan ughang bepake. Golongan pertama terdiri atas raja beserta keturunannya. yang menggunakan gelar Tengku untuk laki-laki dan Wan untuk perempuan;

golongan kedua adalah orang ¬orang yang memperoleh hak dan kekuasaan tertentu dari raja, yang memperoleh gelar Orang (Kaya); dan golongan ketiga merupakan golongan orang kebanyakan.

Bentuk kesatuan hidup setempat yang terkecil disebut gampong (kampung atau desa) yang dikepalai oleh seorang geucik atau kecik. Dalam setiap gampong ada sebuah meunasah (madrasah) yang dipimpin seorang imeum meunasah. 

Kumpulan dari beberapa gampong disebut mukim yang dipimpin oleh seorang uleebalang, yaitu para panglima yang berjasa kepada sultan. Kehidupan sosial dan keagamaan di setiap gampong dipimpin oleh pemuka-pemuka adat dan agama, seperti imeum meunasah, teungku khatib, tengku bile, dan tuha peut (penasehat adat).

E. unsur seni dan Kesenian


masyarakat aceh terkenal dengan ragam kesenian yang populer hingga ke mancanegara seperti seni tari saman serta beberapa seni lainya diantaranya seni pahat rumah adatnya , seni kaligrafi, dan seni musik berikut penjelasen lengkapnya

1. Seni Lukis : Kaligrafi Arab

Seni kaligrafi Arab merupakan salah satu kesenian yang ada dalam suku aceh. Melukis kaligrafi ini biasanya dilukis di atas kanvas yang bertujuan sebagai hiasan dinding di dalam rumah atau mesjid dengan melukiskan Asmaul Husna dan sebagainya. Kesenian ini banyak terlihat pada berbagai ukiran mesjid, rumah adat, alat upacara, perhiasan, dan sebagainya.

2. Seni Pahat : Memahat Rumah Adat dan Nisan

Seni pahat yang ada pada suku aceh adalah memahat hiasan pada rumah adat atau nisan. Seni pahat yang diaplikasikan pada rumah adat menunjukkan kepemilikan dan status sosial pemiliknya. Sedangkan seni pahat yang diaplikasikan pada nisan menunjukkan status sosial yang dikuburkan, dan juga memberikan informasi nama dan tahun serta tanggal wafat dari tokoh yang dikuburkan.

Silahka baca penjelasan lengkap mengenai " keunikan rumah tradisional provinsi aceh"

3. Seni Musik : Rapai Geleng

Rapai geleng merupakan seni musik yang dilakukan oleh tiga belas laki-laki/perempuan yang duduk berbanjar, seperti duduk diantara dua sujud ketika melaksanakan shalat. Masing-masing memegang alat tabuh sambil bernyanyi bersama. Antara musik dan gerak yang dimainkan bersenyawa. Awalnya lambat, sedang, setelah beberapa detik berubah cepat diiringi dengan gerakan kepala yang digelengkan ke kiri dan kekanan. Mereka menepuk-nepuk tangan dan dada, juga menepuk tangan dan paha. Ada yang bertindak sebagai pemain biasa, syech dan aneuk dhiek.

silahkan baca penjelasan lengkap mengenai macam-macam nama " jenis alat musik tradisional dari Aceh"

4. Seni Tari : Tari Saman

Tarian ini merupakan salah satu media untuk pencapaian dakwah. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. dilakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama dan gerak yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

silahkan baca penjelasan lengkap mengenai macam-macam nama " jenis tari-tarian tradisional dari ACEH"

5. senjata tradisional

Orang Aceh terkenal sebagai prajuri-prajurit tangguh penentang penjajah, dengan menggunakan senjata tradisional khas aceh yang terkenal diantaranya rencong, ruduh (kelewang), keumeurah paneuk (bedil berlaras pendek), peudang (pedang), dan tameung (tameng). Senjata-senjata tersebut umumnya dibuat sendiri.

silahkan baca penjelsan lengkap mengenai macam-macam nama" jenis senjata tradisional aceh"

6. pakaian tradisional

Aceh memiliki pakaian adat tradisional yang dikenal dengan beberapa nama seperti ule blang .dimana baju yang di gunakan oleh kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan yang masing –masing dilengkapi dengan aksesoris yang terpasang pada pakaian adat aceh .

Silahkan baca penjelasan lengkap mengenai “pakaian adat tradisional aceh yang di pakai oleh kaum pria dan kaum wanita

Demikian penjelasan lengkap seputar mengenal “Kebudayaan provinsi aceh naggroe darussalam ” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan

 
Top