-Kebudayaan Bali-Postedby-BukanTrik-, Budaya yang ada di setiap daerah di indonesia dapat menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. kebudayaan itu dapat diartikan sebagai sistem kemasyarakatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Yang didalamnya berisi suatu komplek gagasan sebagai pedoman sikap dan perilaku manusia yang menumbuhkan kompleks aktivitas masyarakat itu sendiri dalam wujud karya budaya baik spiritual maupun material
Dalam setiap masyarakat baik yang kompleks maupun yang sederhana. Ada sejumlah nilai budaya yang berkaitan hingga membentuk suatu sistem. Sistem itu merupakan pedoman konsep-konsep ideal dalam kebudayaan sebagai pendorong yang kuat dalam kehidupan warga masyarakatnya
Begitupun dengan Kebudayaan suku bali juga memiliki beberapa sistem sebagai unsur-unsur budaya yang mengacu pada suku bangsa sebagai pemeran dan perkembangan budaya dipulau dewata yang terkenal dengan keindahan alamnya diantaranya:
A. Unsur kepercayaan dan ritual adat tradisi
Orang bali pada umumnya menganut agama hindu- bali walaupun demikian ada juga yang menganut agama islam, kristen prostestan,katolik atau budha, penganut agama islam terdapat didaerah pinggiran pantai , daerah pedalaman dan beberapa kota seperti karang asem, klungkung, dan denpasar, sedangkan penganut agama kristen prostestan dan katolik terdapat didaerah denpasar, jembrana dan singaraja
Agama hindu banyak mengandung unsur lokal yang telah terjalin ke dalamnya sejak dahulu kala di berbagai daerah dibali. Terdepat berbagai variasi lokal dari agama hindu –bali. Namun variasi tersebut mulai berkurang dengan adanya proses moedernisasi dan pengaturan oleh jawatan agama bagian hindu serta majelis agama yang disebut parisada hindu dharma.
- Wujud brahma yang menciptakan
- Wujud wisnu yang melindungi serta memelihara
- Wujud siwa yang melebur/ merusak segala yangada.
- Atman mengenai roh abadi
- Karmapala adanya buah dari setiap perbuatan
- Purnabawa kelahiran kembali dari jiwa
- Moksa kebebasan jiwa dari lingkaran kelahiran kembali
Semua ajaran tersebut termaktub dalam kitab suci yang bernama weda dan dalam buku dari daun lontar yang berisi tuntutnan mengenai pelkasanaan agama, pelbagai kumpulan mantra, pelbagai undang-undang, prosa dan puisi yang diambil dari epos hindu mahabrata dan ramayana dan pelbagai msitik.. semua ditulis dalam hurup bali dengan bahasa jawa kuno dan sansekerta
- Pura besakih sifatnya umum untuk semua golongan
- Pura desa (kayangan tiga) khusus untuk kelompok sosial setempat organisasi-organisasi dan kumpulan-kumpulan
- Sanggah khusus untuk leluhur (keluarga kecil dan kelurga luas)
1. Tanggalan hindu bali
Terdiri dari 12 bulan yang lamanya 355 hari tetapi kadang-kadang 354 atau 356 hari, perhitungan ini didasarkan pada kedua bagian bulan mengecil yang disebut panglong, sistem perhitungan syuklapaksa (paroh terang) dan kresnapaksa (parohgelap) tiap-tiap bulan penuh (purnama) dan bulan mati ( tilem) diadakan upacara kecil ditiap-tiap keluarga orang bali. Kalau upacara tadi jatuh bersamaan dengan perayaan kuli atau hari raya tertentu, maka diadakan upacara yang agak besar. Sistem kalender hindu bali yang berdasarkan atas purnama tilem ini , dipakai pada perayaaan pura-pura di pelbagai daerah dibali
Di seluruh bali dirayakan tahun baru saka (nyepi) yang jatuh pada tanggal satu bulan kesepuluh (kedasa) , sehari sebelum tahun lama berakhir pada bulam mata kesembilan (tilem kesanga) diadakan upacara korban (pecaruan yang bersifat buta yadnya)
Pada hari tahun baru orang pantang melakukan segala kegiatan (nyepi) dan malamnya pantang menyalakan api, hari berikutnya hari tahun baru kedua disbeut ngebak geni. Pada hari itu orang boleh menyalakan api tetapi pantang bekerja
Terdiri atas 30 wuku. Tiap wuku 7 hari lamanya sehingga jumlah seluruhnya 210 hari. Jenis kalender ini digunakan didaerah tanah datar yang lebih banyak mendapat pengaruh majapahit dibanding- daerahdaerah lainnya.
Perayaan umum terpenting berdsarakan perhitungan penanggala jawa bali adalh hari galungan dan kuningan yang jatuh pada hari rabu dan sabtu dari wuku galungan dan wuku kuningan. Disamping perayaan diatas berdasarkan sistem tanggalan ini masih banyak upacara yang bersifat lebih kecil
- Manusia yadnya yang terutama meliputi upacara-upacara siklus hidup dari masa kanak-kanak sampai dewasa
- Pitra yadnya yang terutama berkenaan dengan upacara-upacara pada kuil-kuil umum dan keluarga
- Resi yadnya yang merupakan upacara-upacara berkenaan dengan pentahbisan pendeta (medikasa)
- Buta yadnya yang merupakan upacara-upacara yang ditunjukan kepada kala dan buta yaitu roh-roh yang dapat mengganggu
Pada umumnya prosesi upacara ibadat dan keagamaan, terutama yang besar-besar, dipandu oleh seseorang pemimpin agama petugas upacara ini adalah orang—orang yang telah dilantik menjadi pendeta yang disebut sulinggih
Tiap orang bali dapat meminta pertolongan pelaku agama tersebut untuk keperluan upacara tertentu bagi dirinya atau keluarganya dirumah. Orang yang meminta pertolongan ini biasanya akan mendapat air suci (tirta) dari pendeta bersangkutan.
Silahkan baca juga penjelasan lengkap mengenai contoh macam macam nama“upacara adat dan sistem kepercayaan orang bali”
B. Unsur perekonomian
Untuk bertahan dan melangsungkan kehidupan tentunya manusia sebagai mahkluk hidup memerlukan dan membutuhkan makan sebagai bentuk melangsungkan kehidupan dan pada umumnya masyarakat indonesia pada jaman dahulu dan sekarang memiliki beberapa mata pencaharian sebagai sumber mencari makanan yang di butuhkan disesuaikan dengan keadaan alam dan lingkungan sekitarnya
Masyarakat bali memiliki sistem perekonomian dengan bermata pencaharian sebagai peteni yaiut dengan cara Bercocok tanam yang menetap dengan sistem perairan sungai yang dikenal dengan sistem irigasi serta dengan tanah sangat subur. Diindonesia banyak susku-suku bangsa yang tadinya bercocok tanam diladang berubah menjadi petani menetap dengan irigasi
C. Unsur kekerabatan dan kekeluargaan
Setiap masyarakat mempunyai tatanan berupa adat istiadat dan aturan –aturan, tatanan ini muncul untuk menjaga kesatuan dalam masyarakat. Kesatuan sosial yang paling dekat dan eret adalah kesatuan kekerabatan yang berupa keluarga inti/ batih dan kaum kerabat lain
Kekerabatan adalah suatu unit sosial yang tiap-tiap individunya mempunyai hubungan keturunan dan hubungan darah. Hubungan kekerabatan terbentuk berdasarkan keturunan dan perkawinan. Dalam sistem kekerabatan dikenal seperangkat istilah kekerabatan yang dihubungkan dengan seperangkat pola-pola perilaku dan sikap tertentu yang berhubungan dengan adat istiadat setempat
Kekerabatan terbentuk karena keluarga lama-kelamaan semakin besar dan tidak mungkin termuat dalam satu rumah, maka dengan sendirinya keluarga tersebut akan mengalami perluasan. Perluasan ini lah yang pada akhirnya akan menimbulkan sistem kekerabatan bilateral dan unilateral
Masyarakat bali memegang sistem unilateral yaitu sistem kekrabatan yang menarik garis dari keturunan hanya dari satu pihak ayah sajua atau ibu saja, jika garis keturunan dari pihak ayah saja disebur patrilineal (pater artinya ayah) jika garis keturunan di tarik dari ibu saja disebut matrilineal (mater artinya ibu)
D. Unsur kesenian
Masyarakat bali dikenal memiliki aneka macam jenis contoh budaya yang unik dan Ciri khas yang menarik, itu terlihat dalam beberapa kesenian yang berkembang dan sangat populer dikalangan masyarakat setempat maupun luar seperti seni tarinya, seni alat musiknya, seni pertunjukannya dan seni bangunan dan ukirannya serta banyak yang lainya lagi berikut penjelasan nya
Seni bangunan rumah adat
Seni bangunan suku bangsa bali terlihat dari bangunan seperti gapura candi bentar. Gapura candi bentar merupakan pintu masuk raja, selain itu ada pula balai bengong yaitu tempat istirahat raja beserta kerabatnya dan balai wanikan tempat adu ayam atau pagelaran kesenian, kori agung adalah pintu masuk pada waktu upacara besar dan kori babetelan merupakan pintu untuk keperluan keluarga. Gapura candi bentar dibuat dari batu merah dengan ukiran ukiran dari batu cadas
Seni budaya tari
Tari-tarian masyarkat bali ada yang bersifat tradisional dan ada yang modern. Tari tradisional bali misalnya tari sanghyang, baris, barong, kecak, rejang dan gambuh sedangkan tari modern contohnya kebyar tarunajaya, kebyar duduk, margapati, tambulilingan , tenun, nelayan, legong, dan tari janger.
Silahkan lihat penjelasan lengkap mengenai nama macam macam “jenis tari-tarian tradisional yang berasal dari bali”
Peralatan alat musik dan senjata tradisional
Masyarakat bali kaya akan peralatan kesenian tradisional diantaranya
- Peralatan tari sebagai senjata tradisional antara lain keris , tombak, panggul, terompong, pedang, dadap, kipas dan panah
- Peralatan teater tradisional; seperti damar cak, topeng sidikarya, jaran-jaranan, sanggah cucuk, pepaga, rangda, dan barong
- Peralatan musik antara lain : suling, rindik,jegong, guntang, terompong, beruk, angklung kocok, genggong, tektekan , kendang, rebana, rebab, gangse,, gender, dan terompong
Silahkan baca penjelasan lengkap mengenai nama macam-macam "jenis alat musik tradisional yang berasal dari bali"
Pakaian adat
Dalam berpakaian masyarakat bali memiliki nilai filosofi yang Tercermin dalam acara acara yang disakralkan karena bali termasuk daerah yang sudah di kenal oleh dunia karena keindahan alam dan pantainya serta adat budaya yang tercermin pada masyarakat bali, maka filosofi pakaian adat Bali kini menjadi penting dalam eksistensinya. Pakaian adat Bali mempunyai standardisasi dalam kelengkapannya.
Pakaian adat Bali lengkap umumnya dipakai pada upacara adat/keagamaan atau upacara perayaan besar. Sedangkan pakaian adat madya dipakai saat melaksanakan ritual sembahyang harian atau saat menghadiri acara yang menggembirakan seperti contohnya ketika pesta kelahiran anak, kelulusan anak, sukses memperoleh panen, atau penyambutan tamu
Filosofi pakaian adat Bali pada dasarnya bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang diyakini memberikan keteduhan, kedamaian dan kegembiraan bagi umat Hindu yang mempercayainya.
Silahkan baca penjelasan lebih lengkap mengenai contoh nama jenis “pakaian adat tradisional orang bali bagi laki-laki dan perempuan”
Demikian penjelasan lengkap seputar macam macam "keunikan Kebudayaan suku bali” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan sopan