Biografi Sejarah Sultan Thaha syaifuddin Sebagai Pahlawan Jambi
-Sultan Thaha Syaifuddin Pahlawan Jambi-Postedby-BukanTrik-, Sultan thaha syaifuddin naik tahta pada tahun 1855 ia membatalkan semua perjanjian dengan belanda yang dibuat oleh para pendahulunya termasuk ayahnya sultan fahruddin . thaha syaifuddin sadar bahwa perjanjian -perjanjian itu sangat merugikan kesultanan dan hanya menguntungkan pihak belanda pembatalan perjanjian itu menyebabkan kemarahan pemerintah kolonial yang segera mengancam akan menangkap dan mengasingkan ke batavia Ancaman itu tidak dihiaraukan oleh sultan itu dan dibalas dengan menyiagakan pasukannya. Belanda yang berang erhadap sikap sultan itu mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh mayor van rangen. Pasukan terdiri dari 30 buah kapal perang ke muara kumpeh.
-Sultan Thaha Syaifuddin Pahlawan Jambi-Postedby-BukanTrik-, Sultan thaha syaifuddin naik tahta pada tahun 1855 ia membatalkan semua perjanjian dengan belanda yang dibuat oleh para pendahulunya termasuk ayahnya sultan fahruddin . thaha syaifuddin sadar bahwa perjanjian -perjanjian itu sangat merugikan kesultanan dan hanya menguntungkan pihak belanda pembatalan perjanjian itu menyebabkan kemarahan pemerintah kolonial yang segera mengancam akan menangkap dan mengasingkan ke batavia Ancaman itu tidak dihiaraukan oleh sultan itu dan dibalas dengan menyiagakan pasukannya. Belanda yang berang erhadap sikap sultan itu mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh mayor van rangen. Pasukan terdiri dari 30 buah kapal perang ke muara kumpeh.
Thaha syaifuddin dengan dukungan rakyat menyambut serangan belanda itu dengan pertempuran sengit benteng kompeni dijambi diserbu dan markas pasukan kolonial di surolangun rawas
Mendapat serangan gencar serangan-serangan dari pasukan sultan jambi itu memaksa belanda untuk mendatangkan bantuan dari pasukannya. Yang ditempatkan diaceh usaha itu tidak membawa hasil yang berarti karena perlawanandari pasukan sultan terus berlangsung.
Ketika sultan thaha syaifuddin karena terlibat dalam berbagai pertempuran harus menyingkir ke laur istana . belanda mengangkat salah seorang putera sultan yang masih berusia 3 tahun menjadi pangeran ratu atau putera mahkota untuk mendampingi putera ynag masih muda diangkat dua oarang wali yang memihak belanda
Usaha untuk mengadu domba itu tidak memberikan hasil karena kerabat istana dan rakyat menolak kehadiran belanda. Belnda akhirnya menyadari bahwa usaha untuk menghidupkan kekuatan tandingan dalam istana kerajaan akan sia-sia meskipun di beberapa tempat lai membawa hasil yang menguntungkan
Hanya satu jalan bagi belanda untuk mengahadapi sultan yaitu dengan berperang secara kesatria untuk itu, belanda mendatangakn pasukan dari magelang lewat semarang dan palembang.
Untuk menumpas perlawan dari suatu daerah belanda selalu mendatangkan pasukan dari daerah lain mengingat serdadu yang berkebangsaan belanda sangat sedikit cara itu terbukti efektif untuk menindas perlawan rakyat di berbaga wilayah indonesia
Pada tanggal 31 juli 1901 pasukan belanda yang datang mendapatkan perlawanan sengit di surolangun namun pasukan belanda terus mengadakan pengejaran samai ke pedalaman mereka dapat melawan pasukan dan pengikut sultan thaha tetapi tidak berhasil menemukan pimpinannya
dengan berbagai tipu muslihat belanda dapat menemukan tempat pertahanan para pejuang. Markas sultan di sungai aro diserbu belanda pada tahun 1904 sultan lewat perjuangan sengit dapat meloloskan diri tetapi jonang buncit dan berakim panjang , dua orag panglimannya gugur.
Belanda tidak mengendorkan tekanannya pada sultan dan pasukannya namun demikian sultan syaifuddin tidak pernah tertangkap oleh pasukan musuhsebagaian besar hidupnya adalah perjuangan melawan belanda sampai ia tutup usia di muara tebo pada tanggal 26 april 1904 dalam usia 88 tahun
Kesimpulan ada ahli militer yang mengatakan bahwa bila pasukan gerilya dapat bertahan lebih dari 5 tahun berarti mereka didukung oleh rakyat. Sultan thaha mampu bertahan hampir 50 tahun mengahadapi belanda meskipun pada akhir hidupnya perlawanannya tidak efektif lagi hal itu terjadi karena dukungan rakyat dan kerabat kerajaan yang bersatu melawan penjajah
Kesimpulan ada ahli militer yang mengatakan bahwa bila pasukan gerilya dapat bertahan lebih dari 5 tahun berarti mereka didukung oleh rakyat. Sultan thaha mampu bertahan hampir 50 tahun mengahadapi belanda meskipun pada akhir hidupnya perlawanannya tidak efektif lagi hal itu terjadi karena dukungan rakyat dan kerabat kerajaan yang bersatu melawan penjajah
Namun dukungan dan semangat persatuan saja belum cukup untuk menjaga kemerdekaannya itu tanpa peralatan tempur yang memadai .peralatan tempur itu yang tidak dimiliki oleh sultan thaha saifuddin. atas jasa dan perjuangannya pemrintah menganugrahi gelar sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan indonesia
Demikian penjelasan lengkap mengenai Kisah perjuangan “Biografi Sejarah Sultan Thaha syaifuddin Sebagai Pahlawan Jambi” semoga dapat bermanfaat, terima kasih untuk kunjungan ke blog BukanTrik. Silahkan baca juga artikel terkait lainnya
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan sopan